Oleh: H.Fahrurrozi Dahlan, QH
Bantuan Tuhan Yang Maha Esa
Di waktu HULTAH Sangat Terasa
Ratusan Ribu Berlipat Ganda
Banjiri Pancor Setiap Masa
(Kyai Hamzanwadi, Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru, Bait
46 versi tahun 1980-1981)
Malahan Ada Yang Takut HULTAH
Tidak Berani Tampakkan Wajah
Terkadang Datang Tapi Gelisah
Padahal Dia Ustaz-Ustazah
(Kyai Hamzanwadi, Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru, Bait
95 Versi tahun 1980-1981)
·
FILOSOFI HULTAH
SEMANGAT BERULANG TAHUN: HULTAH NWDI
Istilah HULTAH dipopulerkan oleh organisasi NW yang
semakna dengan istilah yang dipopulerkan oleh ormas-ormas Islam lainnya,
seperti Milad, Harlah, Dies Natalies, Haul, dll. Kata hultah sebenarnya diambil
dari bahasa Arab, Hâla, Yahûlu, Haûlan, yang berarti keadaan yang sudah
sampai setahun, atau sesuatu yang genap setahun, kemudian ditambahkan dengan Ta’
mukhatab, menjadi Hulta, yang berarti engkau merayakan hari yang ke
setahun, kemudian ditambahkan Ha’ dhamir, kata ganti orang pertama
tunggal menjadi Hultahu,
diwakafkan menjadi Hultah. Referensi Ha’ itu ke yaum milad sehingga menjadi hultah,
yang secara umum diartikan engkau merayakan hari kelahirannya.
Istilah HULTAH NWDI pertama kali dikenal pada ulang tahun
NWDI ke-15 pada tahun 1952. awalnya hanya berbentuk tasyakkuran, yang diisi
dengan pengajian singkat dan diakhiri dengan acara makan bersama (begawe/begibung/-Bahasa
Sasak). Dalam perkembangan selanjutnya, HULTAH NWDI ini dijadikan sebagai acara
pengajian tahunan pendirinya dan media silaturrahmi dan komunikasi antaralumni
(abituren) dan jamah Nahdltul Wathan di seluruh Nusantara serta dihadiri oleh
pejabat dari instansi pemerintah, baik lokal maupun nasional, bahkan juga
undangan dari negara-negara sahabat dan perwakilan badan-badan internasional
seperti WHO, UNICEF, dan lain-lain.
Hari ulang tahun atau biasa disebut oleh masyarakat
Nahdhatul Wathan dengan sebutan Hultah. Hultah merupakan hari ijtima' nasional
yang diselenggarakan oleh dewan pengurus Besar Nahdlatul Wathan yang dieven
organizer oleh Pengurus Daerah Lombok Timur, dimana hari ulang tahun ini tetap
diselenggarakan tiap tahunnya bertempat di wilayah pulau Lombok, yang biasanya
HULTAH diselenggarakan di pusat pondok pesantren Nahdlatul Wathan di Lombok
Timur. Pada era pendiri organisasi NW TGKH M.Zaenuddin AM Hultah biasanya
diselenggarakan di setiap kabupaten secara bergantian.
Menurut pemahaman saya, peringatan Hultah dan istilahnya
merupakan inovasi baru bagi organisasi NW dalam membangun kesadaran dan
semangat bersama dalam memperingati nilai-nilai perjuangan yang telah dirintis
dan dikembangkan oleh Pendiri NW, sehingga Hultah menjadi urgen jika dikemas
sesuai dengan tuntutan awal diselenggarakan peringatan tahunan bagi warga NW,
dan ini membuktikan NW memberikan sumbangsih yang tidak sedikit dalam bidang
pengembangan sosial keagamaan di NTB ini.
·
HULTAH AJANG SILATURRAHMI NASIONAL
·
FUNGSI DAN URGENSI HULTAH; FUNGSI SOLIDARITAS, FUNGSI RELASI
SOSIAL, FUNGSI EKONOMI, FUNGSI KOMUNIKASI POLITIK.
WAALLAHU
A'LAM BI AL-SHAWAB.
0 komentar:
Post a Comment