DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

Showing posts with label DAN PEMBANGUNAN SOSIAL-KEAGAMAAN. Show all posts
Showing posts with label DAN PEMBANGUNAN SOSIAL-KEAGAMAAN. Show all posts

Monday, September 14, 2015

NAHDLATUL WATHAN DAN PEMBANGUNAN SOSIAL-KEAGAMAAN DI NUSA TENGGARA BARAT




Oleh: Fahrurrozi *

ABSTRAK
al-Ismu Yadullu alâ al-Musammâ, nama menunjukkan identitas dirinya, ungkapan tersebut layak untuk memotret kiprah organisasi Nahdltul Wathan yang secara filosofis dari penamaannya menunjukkan identitas dirinya sebagai organisasi yang semakna dengan; pergerakan kebangsaan, pembangunan tanah air, pembelaan terhadap nasionalisme, pergumulan sosial, perkumpulan primordialisme, dan banyak arti lain yang bisa diinterpretasikan untuk sebuah mana dari NAHDLATUL WATHAN. Pendiri organisasi ini memiliki semangat yang tinggi dan semangat nasionalisme yang kuat untuk terus membangun negara dan bangsanya dengan tidak melabelkan nama Islam dalam organisasi yang didirikannya. Padahal Guru Besar beliau Maulana Syaikh Muhammad Hasan al-Masyyath memberikan nama organisasi yang diusulkan oleh muridnya ini dengan dua pilihan nama, Nahdlat al-Din al-Islam li al-Wathan atau Nahdlat al-Islam li al-Wathan. Kecerdasan dan kebesaran jiwa bagi sosok TGH.M.Zainuddin memutuskan nama organisasi yang dibangunnya menjadi Nahdltul Wathan sebagai representasi keimanan untuk bergerak dalam wilyah yang sangat universal, bukan saja aspek Agama tapi lebih dari itu negara dan semangat kebangsaan.
Organisasi yang didirikannya telah menempuh waktu yang panjang 75 tahun, sehingga Nahdlatul Wathan sebagai organisasi keagamaan yang tersebar di NTB ini, telah mampu merubah tatanan keagamaan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat NTB. Nahdlatul Wathan telah mengalami sejarah panjang dan telah melewati 3 zaman (zaman penjajahan, orde lama, orde baru dan era reformasi). Membuktikan bahwa NW adalah organisasi yang memiliki semangat yang luar biasa untuk terus berjuang di tengah zaman dan masyarakat yang berubah-ubah.

Key words : Nahdlatul Wathan, Pembangunan, Sosial-keagamaan, Gerakan,
                     Pengembangan, Kontribusi, Peran, Eksistensi.





PROLOG
Ralp Dahrendorf mengatakan, bahwa masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang terus menerus di antara unsur-unsurnya.[1] Teori ini nampaknya tepat untuk digunakan dalam memahami perkembangan organisasi di Nusa Tenggara Barat, dimana setting sosial masyarakat Nusa Tenggara Barat secara kultural dan agama sangat pluralistik dan kompleks, sehingga sangat perlu disosialisasikan arti keragaman dalam keberagamaan. Artinya bahwa masyarakat yang berada dalam komunitas etnis, kultur, dan agama bahkan organisasi masyarakat (ormas)[2] yang berbeda, semestinya ada upaya untuk memberikan pemahaman dan penyadaran akan makna sebuah kehidupan yang beragam. Upaya ini menjadi penting sebagai modal untuk menciptakan keharmonisan dalam semua aspek kehidupan majemuk.
Ada dua bentuk pengkajian yang dilakukan oleh para penyelidik kesejarahan Islam Indonesia yang dapat dilihat. Pertama, menampilkan bentuk kajian menyeluruh dengan melihat semua organisasi yang ada sebagai suatu kesatuan. Masing-masing organisasi tidak dilihat secara tersendiri, melainkan diamati dalam kegiatan dan keterkaitannya dengan organisasi lain, lalu dihubungkan dengan keterlibatan mereka dalam pergerakan keagamaan di Indonesia. Kedua, menampilkan secara terpisah. Peran dan perkembangan masing-masing organisasi dari segi satu persatu dan mendalam, sehingga sosok masing-masingnya nampak lebih utuh. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa kegiatan dalam bentuk kedua semakin banyak dilakukan, tidak hanya untuk kalangan modernis, tetapi juga telah menjamah organisasi-organisasi kelompok tradisionalis seperti Nahdlatul Ulama dan Nahdlatul Wathan di NTB dan sebagainya.
Dalam makalah sederhana ini, penulis berusaha mengeksplorasi sisi-sisi pembangunan sosial keagamaan yang telah dilaksanakan oleh NW sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan Islam yang bergerak dalam tiga ranah penting: pendidikan, sosial dan dakwah islamiyah.