Oleh: Fahrurrozi*
ABSTRAK
al-Ismu Yadullu alâ
al-Musammâ, nama menunjukkan identitas dirinya, ungkapan tersebut layak
untuk memotret kiprah organisasi Nahdltul Wathan yang secara filosofis dari
penamaannya menunjukkan identitas dirinya sebagai organisasi yang semakna
dengan; pergerakan kebangsaan, pembangunan tanah air, pembelaan terhadap
nasionalisme, pergumulan sosial, perkumpulan primordialisme, dan banyak
arti lain yang bisa diinterpretasikan untuk sebuah mana dari Nahdlatul
Wathan. Pendiri organisasi ini memiliki semangat yang tinggi dan
semangat nasionalisme yang kuat untuk terus membangun negara dan bangsanya
dengan tidak melabelkan nama Islam dalam organisasi yang didirikannya. Padahal
Guru Besar beliau Maulana Syaikh Muhammad Hasan al-Masyyath memberikan nama
organisasi yang diusulkan oleh muridnya ini dengan dua pilihan nama, Nahdlat
al-Din al-Islam li al-Wathan atau Nahdlat al-Islam li al-Wathan.
Kecerdasan dan kebesaran jiwa bagi sosok TGH.M.Zainuddin memutuskan nama
organisasi yang dibangunnya menjadi Nahdltul Wathan sebagai representasi
keimanan untuk bergerak dalam wilyah yang sangat universal, bukan saja aspek Agama
tapi lebih dari itu negara dan semangat kebangsaan.
Organisasi yang didirikannya telah
menempuh waktu yang panjang 75 tahun, sehingga Nahdlatul Wathan sebagai
organisasi keagamaan yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia, seperti
di Jakarta, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, bahkan Irian Jaya, sedikit banyak
berkontribusi terhadap perubahan tatanan keagamaan masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat NTB. Nahdlatul Wathan telah mengalami sejarah panjang dan
telah melewati 3 zaman (zaman penjajahan, orde lama, orde baru dan era
reformasi). Membuktikan bahwa NW adalah organisasi yang memiliki semangat yang
luar biasa untuk terus berjuang di tengah zaman dan masyarakat yang
berubah-ubah.