DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

Showing posts with label Pengembangan. Show all posts
Showing posts with label Pengembangan. Show all posts

Monday, September 14, 2015

DAKWAH TRANSFORMATIF DAN FILANTROPI ISLAM: PELUANG DAN TANTANGAN DALAM MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT



OLEH:
DR.H.FAHRURROZI, MA[2]

ABSTRAK
Dari sudut teologis maupun sosiologis, agama memainkan peranan penting dalam keterlibatannya pada perwujudan keadilan sosial, dengan kewajiban menegakkan keadilan yang konkrit dalam ranah sosial,  suatu keterlibatan serius bersama masyarakat dhuafa. Filantropi (kedermawanan) Islam, seringkali dihayati dan dipahami terbatas pada pengertian normatif saja, belum secara efektif terwujud dalam gerakan-geraan sosial yang terorganisir dengan manajemen yang baik. Kemandirian lokal dalam kerangka pembangunan adaptif kreatif menghajatkan upaya menemukenali dan merumuskan konsepsi pembangunan dari khazanah lokal yang tersedia. Salah satu komponen dasar khazanah lokal adalah agama, baik dalam wujud teologis, spiritual, kaidah normatif, maupun tradisi luhur yang berkembang dalam komunitas agama. Salah satu aspek kontributif agama yang sangat relevan dan dibutuhkan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial adalah ajaran tentang filantropi (kedermawanan), terutama berkenaan dengan konsep-konsep tentang zakat, infak, dan sedekah. Kajian ini mencoba menawarkan Strategi konprehensif tentang Dakwah Transformatif melaui filantropi Islam di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan nilai ekonomis dan efektivitas melalui manajemen yang berkualitas dan profesional. Apalagi bagi masyarakat di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

MENEMUKENALI PERAN ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN TERHADAP PEMBANGUNAN SOSIAL-KEAGAMAAN DI INDONESIA



Oleh: Fahrurrozi*

ABSTRAK
al-Ismu Yadullu alâ al-Musammâ, nama menunjukkan identitas dirinya, ungkapan tersebut layak untuk memotret kiprah organisasi Nahdltul Wathan yang secara filosofis dari penamaannya menunjukkan identitas dirinya sebagai organisasi yang semakna dengan; pergerakan kebangsaan, pembangunan tanah air, pembelaan terhadap nasionalisme, pergumulan sosial, perkumpulan primordialisme, dan banyak arti lain yang bisa diinterpretasikan untuk sebuah mana dari Nahdlatul Wathan. Pendiri organisasi ini memiliki semangat yang tinggi dan semangat nasionalisme yang kuat untuk terus membangun negara dan bangsanya dengan tidak melabelkan nama Islam dalam organisasi yang didirikannya. Padahal Guru Besar beliau Maulana Syaikh Muhammad Hasan al-Masyyath memberikan nama organisasi yang diusulkan oleh muridnya ini dengan dua pilihan nama, Nahdlat al-Din al-Islam li al-Wathan atau Nahdlat al-Islam li al-Wathan. Kecerdasan dan kebesaran jiwa bagi sosok TGH.M.Zainuddin memutuskan nama organisasi yang dibangunnya menjadi Nahdltul Wathan sebagai representasi keimanan untuk bergerak dalam wilyah yang sangat universal, bukan saja aspek Agama tapi lebih dari itu negara dan semangat kebangsaan.
Organisasi yang didirikannya telah menempuh waktu yang panjang 75 tahun, sehingga Nahdlatul Wathan sebagai organisasi keagamaan yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, bahkan Irian Jaya, sedikit banyak berkontribusi terhadap perubahan tatanan keagamaan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat NTB. Nahdlatul Wathan telah mengalami sejarah panjang dan telah melewati 3 zaman (zaman penjajahan, orde lama, orde baru dan era reformasi). Membuktikan bahwa NW adalah organisasi yang memiliki semangat yang luar biasa untuk terus berjuang di tengah zaman dan masyarakat yang berubah-ubah.