Kedua: Dedikasi terhadap Bangsa dan Negara
Konsep Maulanassyaikh tentang Negara dan Bela Negara sudah final, terlihat dari ungkapan-ungkapan tertulis Maulanassyaikh dalam bait-bait syair- lagu yang disusun sendiri oleh beliau: Nahdlatul Wathan setia, Nahdlatul Banat sedia, Ngurasang batur si’ pidem, Nde’ ne ngase leat kelem 2x. Bangsaku pacu beguru, Bangsaku ndak te bemudi. Pete sangu jelo mudi 2x. (Anak negeri bersungguhlah, spanjang malam berjagalah, Negeriku, ruhku tebusan, dari setiap kesesatan). Coba perhatikan redaksi dari lagu-lagu yang dikarang oleh Maulanassyaikh ini, betapa besar dan kuatnya komitment kebangsaan beliau, betapa gigihnya beliau terhadap Agama Nusa dan Bangsa.
Konsep Maulanassyaikh tentang Negara dan Bela Negara sudah final, terlihat dari ungkapan-ungkapan tertulis Maulanassyaikh dalam bait-bait syair- lagu yang disusun sendiri oleh beliau: Nahdlatul Wathan setia, Nahdlatul Banat sedia, Ngurasang batur si’ pidem, Nde’ ne ngase leat kelem 2x. Bangsaku pacu beguru, Bangsaku ndak te bemudi. Pete sangu jelo mudi 2x. (Anak negeri bersungguhlah, spanjang malam berjagalah, Negeriku, ruhku tebusan, dari setiap kesesatan). Coba perhatikan redaksi dari lagu-lagu yang dikarang oleh Maulanassyaikh ini, betapa besar dan kuatnya komitment kebangsaan beliau, betapa gigihnya beliau terhadap Agama Nusa dan Bangsa.
وَطَنِى رُوْحِيْ فَدَاءٌ لَكِ مِنْ كُلِّ الضَّلَال
انْتِ رَمْزُ الْإِتِّحَادِ ا نْدُوْنِيْسِــيَ يَــا إِتِّحَـــادِ سَاسَكْ إِنْدُوْنِيْسِيَا الَى الْأَمَامْ سِرْ لَاتُبَـالِى لَكِ الْفِدَايَا إِتِّحَادِى
Indonesia, Engkau simbol persatuan, Persatuan, Sasak Indonesia, Maju terus jangan hiraukan Engkau perisai persatuan